
Korban Lain: Detail Baru Muncul dalam Skandal Florescent
Internet terus ramai setelah tuduhan pelecehan seksual terhadap pemain e-sports Valorant teratas Ava "florescent" Eugene. Pada 17 Mei, Ava membantah semua tuduhan, menyebutnya tidak benar, tetapi hari ini cerita ini mengambil arah baru: seorang pengguna dengan nama samaran karie menerbitkan dokumen rinci yang menyajikan peristiwa dari perspektif mantan pasangan Ava, yang dikenal sebagai Brick.
Hubungan dan Pengalaman Traumatis
Menurut dokumen tersebut, Brick dan florescent menjalin hubungan dari Desember 2022 hingga Oktober 2023. Brick menggambarkan hubungan tersebut sebagai "beracun, abusif, dan mengontrol." Dokumen tersebut berisi tangkapan layar percakapan, pos pribadi oleh florescent di X, dan pengakuan pribadi yang jujur tentang beberapa episode paksaan, manipulasi, dan tekanan seksual, termasuk beberapa kejadian yang secara eksplisit disebut Brick sebagai pelecehan seksual.
Sebuah insiden yang sangat rinci dijelaskan dari 3 Januari 2024, di mana, menurut Brick, meskipun ada penolakan verbal, Ava terus melakukan pendekatan seksual, mengabaikan permohonan untuk berhenti. Setelah 30 menit perlawanan, Brick "menyerah," merasa terjebak dan tidak berdaya, yang meninggalkan trauma mendalam.
Kehamilan Palsu dan Pemerasan Emosional
Dokumen tersebut juga menceritakan sebuah episode di mana Brick, dalam keadaan panik, mengirimkan kepada Ava gambar tes kehamilan positif milik orang lain untuk mengukur reaksinya. Meskipun kemudian menjelaskan bahwa Brick sebenarnya tidak hamil, Ava terus menggunakan insiden ini sebagai alat pemerasan, menuduhnya mencoba "menjebaknya dengan anak." Juga diklaim bahwa Ava secara teratur menolak untuk menggunakan perlindungan meskipun ada permintaan berulang dari Brick dan ketakutannya tentang kehamilan.
Pernyataan dari Wanita Lain
Dokumen tersebut mencakup pernyataan dari dua mantan pasangan florescent lainnya—satu dari Kanada dan satu lagi keturunan Vietnam. Keduanya menggambarkan pola perilaku serupa dari Ava: tekanan psikologis, manipulasi, paksaan untuk berhubungan seks, dan ketidaksetiaan. Salah satu wanita mengklaim bahwa Ava mengirimkan pesan cinta padanya saat sedang menjalin hubungan dengan orang lain.
Di antara materi yang dilampirkan:
Tangkapan layar percakapan
Pengakuan tentang menyakiti diri sendiri dan pemerasan emosional
Klaim tentang percobaan bunuh diri yang mungkin telah digunakan untuk memanipulasi Brick
Tweet mengganggu dari Ava
Pada saat publikasi artikel ini, Ava belum memberikan komentar publik tentang gelombang tuduhan baru ini. Sebelumnya, dia membantah tuduhan yang muncul pada 17 Mei, menyatakan bahwa itu tidak benar.



