
KeSPA: T1 CEO Tidak Mempengaruhi Keputusan untuk Mengganti Smash dengan Gumayusi
KeSPA (Korea e-Sports Association) memutuskan untuk tidak memberikan sanksi disipliner kepada CEO T1 , Joe Marsh, setelah penyelidikan tentang perannya dalam pemilihan susunan tim untuk musim 2025. Setelah tinjauan menyeluruh, Komisi menyimpulkan bahwa Marsh tidak melanggar peraturan yang ada.
Bagaimana Semuanya Dimulai
Kontroversi ini meledak pada Februari 2025 ketika T1 mengumumkan bahwa mereka akan bersaing dengan susunan 5 pemain tetapi kemudian memperkenalkan pemain keenam — Smash. Ini memicu gelombang kritik di antara para penggemar. Sebagai tanggapan, CEO Joe Marsh menyatakan pada 19 Maret bahwa termasuknya Lee "Gumayusi" Min-hyeong dalam susunan awal dibuat "setelah diskusi dengan staf pelatih." Keesokan harinya, ia mengkonfirmasi bahwa para pelatihlah yang ingin menggunakan pemain baru dalam susunan utama.
Kasus ini dirujuk ke Komisi Arbitrase Olahraga KeSPA untuk menentukan apakah Marsh melanggar Pasal 31, Paragraf 1 dari peraturan — "penyalahgunaan kekuasaan." Masalah utama adalah apakah CEO memiliki hak untuk mempengaruhi pilihan susunan awal, sebuah keputusan yang secara tradisional berada dalam wewenang pelatih.
Kesimpulan KeSPA
Dalam kesimpulannya, Komisi mencatat bahwa meskipun ada pemisahan yang jelas antara tugas manajerial dan pelatihan dalam esports profesional modern, keputusan akhir dibuat di dalam organisasi itu sendiri. Sementara itu, baik aturan LCK maupun peraturan internal T1 tidak memberikan pedoman yang jelas tentang pembentukan susunan awal, sehingga sulit untuk menyatakan pelanggaran yang pasti.
Lebih lanjut, Joe Marsh mengkonfirmasi bahwa keputusan mengenai susunan awal disepakati dengan staf pelatih, yang tidak keberatan. Dalam konteks League of Legends, di mana efektivitas seorang pemain tidak selalu dapat dinilai dengan kriteria objektif, memilih antara pemain seperti Gumayusi dan Smash terutama didasarkan pada evaluasi internal tim daripada statistik yang ketat.
Mempertimbangkan semua faktor di atas, Komisi KeSPA menyimpulkan bahwa tindakan Joe Marsh tidak melanggar aturan apa pun dan tidak memerlukan tindakan disipliner. Keputusan ini dibuat pada 19 Juni 2025. Dengan demikian, T1 dan pemimpin mereka dapat melanjutkan pekerjaan mereka tanpa konsekuensi dari badan resmi.
Pada saat publikasi, T1 berhasil lolos ke MSI 2025, mengalahkan favorit Hanwha Life Esports dengan skor 3:0 di final. MSI 2025 akan berlangsung dari 27 Juni hingga 12 Juli di Vancouver, Kanada. T1 akan memulai turnamen di tahap playoff pada 2 Juli.



