Kepala Riot Games, Pu Liu, menyebutkan dalam sesi tanya jawab di Summer Game Festival bahwa rentang usia pemain semakin meningkat, namun ia percaya hal ini adalah proses alami. Ia menjelaskan bahwa seiring dengan terusnya popularitas permainan ini, semakin sulit untuk mempertahankan pemain lama sambil menarik pemain baru.

Pu Liu mengingatkan bahwa sepuluh tahun yang lalu, "League of Legends" hampir menjadi topik harian untuk setiap pelajar, namun sekarang pasar permainan lebih kompetitif. Ia menyebutkan permainan seperti "Roblox" dan "Fortnite" telah menggantikan "League of Legends" sebagai pilihan populer generasi baru. Selain itu, ia juga menyebutkan beberapa masalah internal permainan, seperti pemain lama yang membuat akun baru (smurfs) dan kompleksitas sistem permainan, yang merupakan faktor yang menghambat pemain baru untuk bergabung.

Andrei van Roon, kepala Studio Riot Games, juga menunjukkan perubahan preferensi pemain. Ia mengatakan bahwa pemain "League of Legends" awal cenderung lebih memilih mode normal, namun seiring berjalannya waktu, pemain mulai beralih ke pertandingan berperingkat yang lebih kompetitif. Namun, sekarang banyak pemain, terutama yang sudah memiliki pekerjaan dan keluarga, cenderung mencari pengalaman bermain yang berbeda.

van Roon menekankan bahwa tim Riot sedang bekerja keras untuk memperluas mode permainan "League of Legends" untuk beradaptasi dengan perubahan preferensi pemain ini. Ini adalah kabar baik bagi pemain lama yang ingin mengulang kembali pengalaman seru dan santai dari awal permainan. Mereka tidak lagi mencari tekanan yang dibawa oleh pertandingan berperingkat, namun berharap untuk menemukan kembali kegembiraan bermain.