
HooXi : "Saya hanya ingin pergi ke sana dan melakukan segala yang kami bisa"
Rasmus " HooXi " Nielsen akan melakukan debutnya untuk Astralis di turnamen PGL Astana 2025. Pemain tersebut berbagi bagaimana sepuluh bulan terakhir jauh dari scene profesional, kesan-kesannya saat kembali ke tim, dan rencananya untuk turnamen yang akan datang.
Sejarah Kesuksesan dan Tantangan
HooXi meninggalkan G2 Esports pada tahun 2024 setelah serangkaian kemunduran. Selama 10 bulan jauh dari scene, dia fokus pada pelatihan pribadi dan meningkatkan kondisi fisiknya. Sementara itu, Astralis berjuang dengan tantangan sendiri, kesulitan dengan hasil yang tidak konsisten. Mengundang HooXi adalah upaya untuk mengguncang tim dan mengembalikannya ke posisi terdepan.
Perspektif Baru tentang Tim
Di PGL Astana 2025, HooXi akan bermain untuk Astralis untuk pertama kalinya. Menurutnya, persiapan untuk turnamen dilakukan dalam waktu yang singkat, tetapi sikap tim tetap optimis. Dia mengakui bahwa perubahan signifikan tidak dapat dicapai dalam sembilan hari pelatihan, tetapi dia melihat potensi dalam tim. HooXi membagikan pemikirannya tentang transisi:
Saya tidak merasa tertekan. Hasil tim sebelumnya jauh dari ideal. Tentu saja, sembilan hari pelatihan tidak cukup untuk memperbaiki semuanya. Tetapi saya terkejut dengan tingkat permainan dan pemahaman di antara para pemain. Saya pikir, seiring waktu, kami bisa mencapai banyak hal.
Rasmus " HooXi " Nielsen
Persiapan dilakukan dalam format bootcamp online, memungkinkan tim untuk fokus pada aspek utama permainan:
Kami fokus pada aspek-aspek fundamental dan meningkatkannya. Tentu saja, kami harus mengubah banyak hal karena gaya bermain yang berbeda, tetapi kami mempertahankan beberapa elemen dari sistem lama.
Rasmus " HooXi " Nielsen
Kembali berkomunikasi dalam bahasa Denmark adalah suatu kelegaan bagi HooXi :
Lebih mudah untuk bersantai dan bercanda dalam bahasa ibu Anda, yang menyederhanakan hari-hari bermain yang panjang.
Rasmus " HooXi " Nielsen
HooXi meninggalkan G2 Esports pada pertengahan 2024 setelah serangkaian kegagalan turnamen. Dia menghabiskan 10 bulan terakhir jauh dari scene profesional, berlatih secara individu. Kedatangannya di Astralis adalah upaya tim untuk keluar dari krisis yang berkepanjangan dan mendapatkan kembali daya saing di panggung internasional.



